sumber |
Dasar-dasar
menyikat gigi
1. Pengertian menyikat
gigi
Menyikat gigi adalah
tindakan untuk membersihkan gigi dan mulut dari sisa makanan dan debris yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit pada jaringan keras maupun
jaringan lunak di mulut (Putri, Herijulianti, dan Nurjanah,2010).
2. Tujuan menyikat gigi
Menurut Ramadhan
(2012), ada beberapa tujuan menyikat gigi yaitu:
a. Gigi menjadi bersih
dan sehat sehingga gigi tampak putih.
b. Mencegah timbulnya
karang gigi, lubang gigi, dan lain sebagainya.
3. Frekuensi dan waktu
menyikat gigi
a. Frekuensi menyikat
gigi
Frekuensi menyikat gigi
sebaiknya minimal dua kali sehari pagi sesudah sarapan, dan malam sebelum
tidur. Hal tersebut tidak selalu dapat dilakukan, terutama pada siang hari
ketika seseorang berada dikantor, sekolah, atau di tempat lain. Lamanya
menyikat gigi yang dianjurkan adalah minimal lima menit, tetapi sesungguhnya
ini terlalu lama. Umumnya orang melakukan penyikatan gigi maksimum dua menit. Cara
penyikatan gigi harus sistematis supaya tidak ada gigi yang terlewat, yaitu
mulai dari posterior ke anterior dan berakhir pada bagian posterior sisi
lainnya (Putri, Herijulianti, dan Nurjanah, 2010).
b. Waktu menyikat gigi
Menurut Manson dalam
Putri, Herijulianti, dan Nurjanah (2010), menyikat gigi sebaiknya minimal dua
kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Leo dalam
Putri, Herijulianti, dan Nurjanah (2010), melalui suatu percobaan menunjukkan
bahwa dengan frekuensi penyikatan gigi satu kali sehari pun, asalkan teliti
sehinga semua plak hilang, gusi dapat dipertahankan tetap sehat.
4. Alat dan bahan
menyikat gigi
a. Sikat gigi
1) Pengertian sikat
gigi
Sikat gigi merupakan
salah satu alat fisioterapi oral yang digunakan secara luas untuk membersihkan
gigi dan mulut. Beberapa macam sikat gigi seperti sikat gigi manual dan
elektrik dengan berbagai ukuran dan bentuk. Terdapat berbagai jenis sikat gigi.
Tetapi harus tetap diperhatikan keefektifan sikat gigi untuk membersihkan gigi dan
mulut (Putri, Herijulianti, dan Nurjanah, 2010).
2) Syarat-syarat sikat
gigi yang ideal secara umum mencakup:
a) Tangkai sikat harus
enak dipegang dan stabil, pegangan sikat harus cukup lebar dan tebal.
b) Kepala sikat jangan
terlalu besar, untuk orang dewasa maksimal 25-29 mm x 10 mm, untuk anak-anak
15-24 mm x 8 mm, jika gigi molar kedua sudah erupsi maksimal 20 mm x 7 mm,
untuk anak balita 18 mm x 7 mm.
c) Tekstur harus
memungkinkan sikat digunakan dengan efektif tanpa merusak jaringan lunak maupun
jaringan keras (Putri, Herijulianti, dan Nurjanah, 2010).
Menurut Margareta
(2012), syarat sikat gigi yang baik, yaitu: untuk orang dewasa panjang kepala
sikat gigi 2,5 cm, sedangkan untuk anak-anak berukuran 1,5 cm. Sikat gigi
mempunyai panjang bulu yang sama dengan kekakuan bulu sikat medium, serta
gagang sikat harus cukup lebar dan tebal agar dapat dipegang kuat dan dikontrol
dengan baik. Ganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali atau jika bulu sikat
sudah mulai mekar/tidak beraturan.
b. Cermin
Cermin digunakan untuk
melihat permukaan gigi yang tertutup plak pada saat menyikat gigi. Selain itu,
juga bisa digunakan untuk melihat bagian gigi yang belum disikat (Nurfaizah,
2010).
c. Air kumur
Air kumur digunakan
untuk kumur-kumur pada saat membersihkan setelah penggunaan sikat gigi dan
pasta gigi. Dianjurkan air yang digunakan adalah air matang, tapi paling tidak
air yang bersih dan jernih (Nurfaizah, 2010). Menurut Martua dalam Afrilia
(2016), disarankan untuk berkumur satu kali saja, karena apabila berkumur-kumur
dilakukan berkali-kali akan menyebabkan fluoride dan zat-zat lain yang terdapat
dalam pasta gigi yang berfungsi untuk melindungi gigi akan hilang terbawa air
kumur.
d. Pasta gigi
Menurut Putri,
Herijulianti, dan Nurjanah (2010), pasta gigi biasanya digunakan bersama-sama
dengan sikat gigi untuk membersihkan dan menghaluskan permukaan gigi geligi,
serta memberikan rasa nyaman dalam rongga mulut, karena aroma yang terkandung
di dalam pasta tersebut nyaman dan menyegarkan. Pasta gigi biasanya mengandung
bahan-bahan abrasif, pembersih, bahan penambah rasa dan warna, serta pemanis,
selain itu dapat juga ditambahkan bahan pengikat, pelembab, pengawet, fluor,
dan air. Bahan abrasif dapat membantu melepaskan plak dan pelikel tanpa
menghilangkan lapisan email. Bahan abrasif yang biasanya digunakan adalah
kalsium karbonat atau aluminium hidroksida dengan jumlah 20%-40% dari isi pasta
gigi. Menurut Sariningsih (2012), menggunakan pasta gigi tidak perlu terlalu
banyak, cukup gunakan pasta gigi dengan ukuran sebutir kacang tanah.
5. Cara menyikat gigi
Menyikat gigi merupakan
cara yang efektif untuk menghilangkan plak, sehingga harus diajarkan cara
menyikat gigi yang benar untuk menghindari penyakit gigi dan mulut. Menurut
Sariningsih (2012), cara menyikat gigi adalah sebagai berikut:
a. Pertama-tama rahang
bawah dan atas dikatupkan kemudian sikatlah gigi depan dengan gerakan keatas
dan kebawah (vertikal bukan kesamping) sedikitnya 8 kali gerakan.
b. Sikatlah permukaan
gigi belakang rahang bawah dan atas yang menghadap pipi dengan gerakan naik
turun sedikit memutar sedikitnya 8 kali gerakan.
c. Sikatlah semua
dataran pengunyahan gigi atas dan bawah dengan gerakan maju mundur dan
pendek-pendek sedikitnya 8 kali gerakan untuk setiap permukaan gigi.
d. Sikatlah permukaan
gigi depan dan belakang rahang atas dan rahang bawah yang menghadap lidah dan
langit-langit dengan arah sikat dari arah gusi kepermukaan gigi sedikitnya 8
kali gerakan.
6. Cara merawat sikat
gigi
Menurut Sariningsih
(2012), sikat gigi bisa menjadi tempat perkembangbiakan kuman dan jamur. Setiap
selesai menyikat gigi, selalu bersihkan sikat gigi dibawah aliran air.
Keringkan sikat gigi setiap habis digunakan dan simpanlah sikat gigi dengan
posisi berdiri di tempatnya. Rutinlah mengganti sikat gigi, apabila bulu sikat
gigi sudah mekar ataupun sudah berusia 3 bulan, maka sikat gigi tersebut
kehilangan kemampuannya untuk membersihkan gigi dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar