TUGAS
MAKALAH
PENDIDIKAN
KESEHATAN GIGI
oleh
PANDE
KADEK YOSI ARI PRAMESTI
P1337425219097
PROGRAM
STUDI AHLI JENJANG DIV
JURUSAN
KEPERAWATAN GIGI
POLITEKNIK
KESEHATAN
KEMENKES
SEMARANG
TAHUN
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah yang berjudul “keterampilan
menyikat gigi pada anak sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan melalui metode
audiovisual dan simulai.” ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik
lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semarang, 1 Oktober 2019
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Upaya
kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Upaya mewujudkan kesehatan
dilakukan oleh individu, kelompok, masyarakat, lembaga pemerintah, ataupun
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) (Notoatmodjo, 2003). Masalah kesehatan
ditentukan oleh dua faktor utama, yakni faktor perilaku dan non-perilaku
(lingkungan, fisik, sosial, ekonomi, dan politik). Upaya penanggulangan masalah
kesehatan masyarakat juga dapat ditujukan pada kedua faktor utama tersebut.
Upaya pemberantasan penyakit menular, penyediaan sarana air bersih dan
pembuangan tinja, penyediaan pelayanan kesehatan, dan sebagainya adalah upaya
intervensi terhadap faktor fisik (non-perilaku). Upaya intervensi terhadap
faktor perilaku dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan (Notoatmodjo,
2010).
Kesehatan
gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan manusia, terutama
dalam proses pencernaan makanan. Untuk itu kesehatan gigi dan mulut anak sangat
penting karena perawatan yang baik akan mempengaruhi kesehatan anak secara
menyeluruh. Gigi yang pertama kali tumbuh dinamakan gigi susu (Suryanti, 2010 dalam Reeny, 2011). Perawatan gigi
harus dimulai sedini mungkin karena sangat berpengaruh terhadap kesehatan,
terutama kesehatan gigi susu mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap
pertumbuhan gigi tetap. Selain itu gigi tetap ini tumbuhnya untuk masing-masing
gigi tidak sama dengan tanggalnya gigi susu melainkan mempunyai periode
tersendiri. Gigi yang tidak teratur rapi akan memudahkan sisa makanan
bersembunyi lebih lama sehingga menyebabkan penyakit gigi. Selain itu pada gigi
berlubang merupakan tempat yang sangat baik untuk berkumpulnya sisa-sisa
makanan yang lama kelamaan akan menjadi busuk dan menimbulkan bau mulut yang
tidak sedap. Akan tetapi terkadang orang tua mengatakan bahwa anak rajin
menyikat gigi tetapi tetap saja anaknya sakit gigi atau giginya rusak (Marimbi,
2010:39).
Pendidikan
kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, perubahan tersebut
bukan sekedar proses transfer materi / teori dari seseorang ke orang lain,
perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari dalam individu, kelompok, atau
masyarakat sendiri (Supradi, 2007). Menurut Green (dalam Supradi, 2007). Perilaku
kesehatan adalah respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan
dengan sehat, sakit, penyakit, dan faktor - faktor yang mempengaruhi sehat -
sakit (kesehatan) seperti lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan
kesehatan. Menurut Blum (dalam Notoatmodjo, 2007), perilaku merupakan faktor
terbesar kedua setelah faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu,
kelompok, atau masyarakat. Menurut Notoatmodjo (2010), perilaku dari aspek
biologis adalah suatu kegiatan atau organisme atau makhluk hidup yang
bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau
aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan kegiatan yang
sangat luas, sepanjang kegiatan yang dilakukannya, yaitu antara lain: berjalan,
berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, berpikir, dan
sebagainnya.
Perilaku
menyikat gigi yang baik dan benar yaitu dilakukan dengan giat dan sungguh -
sungguh, teliti artinya menyikat gigi dilakukan pada seluruh permukaan gigi dan
teratur dilakukan minimal dua kali sehari. Waktu yang tepat menyikat gigi
adalah setiap selesai sarapan dan sebelum tidur malam (Machfoedz, 2006).
Proses
pendidikan adalah salah satu proses alami untuk memperoleh pengetahuan, peran
orangtua sangat penting untuk mendukung kesehatan gigi dan mulut anak.
Pengetahuan dalam kamus besar bahasa indonesia didefinisikan sebagai segala
sesuatu yang diketahui. Pengetahuan dan perilaku salah satu hal terpenting
dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. (Worang, dkk., 2014). Pengetahuan
memiliki beberapa faktor yaitu usia, intelegensi, lingkungan, sosial budaya,
pendidikan, informasi dan pengalaman. Semakin tinggi tingkat pengetahuan maka
semakin baik tentang kesehatan yang dapat mempengaruhi perilaku untuk hidup
sehat (Muhsinah, dkk., 2014). Klasifikasi pembelajaran memiliki macam-macam
metode, yaitu: metode audio, metode visual dan metode audio visual.
Pembelajaran langsung memiliki kelebihan dan kekurangan, salah satu 5
kelebihannya adalah menyampaikan informasi yang singkat, efektif jika
diterapkan dalam kelas kecil maupun besar. Kekurangan dari pembelajaran
langsung adalah setiap siswa memiliki kemampuan berbeda – beda dalam
mendengarkan, mengamati dan mencatat sesuatu, keterampilan komunikan sangat
berpengaruh dalam menyampaikan pembelajaran, siswa tidak memiliki rasa tanggung
jawab karena berpikir bahwa materi akan selalu diajarkan oleh guru (Suprihatiningrum,
2014).
Metode bernyanyi adalah metode
pembelajaran dengan cara bersuara dan memiliki kata – kata yang mudah dan
gampang diingat, menggunakan nada dan suara yang merdu. Anak akan merasa senang
dan gembira saat menyanyikan sebuah lagu dan membuat anak lebih bersemangat
untuk belajar. Kelebihan dari metode bernyanyi adalah dapat diterapkan ketika
anak merasa cemas, membangkitkan rasa percaya diri, membuat senang anak, mengembangkan
rasa humor, membantu ingatan anak ketika lupa. Kelemahan dalam metode bernyanyi
ketika anak sudah beranjak dewasa mereka merasa malu untuk meniru gurunya
bernyanyi (Anggari, dkk., 2016).
B. Rumusan
Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian pada
latar belakang, maka dapat disusun rumusan masalah yaitu sebagai berikut : ’’
Bagaimana keterampilan menyikat gigi pada anak sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan melalui metode audiovisual dan simulai.
C. Tujuan
Penelitian
Untuk mengetahui
tingkat keterampilan menggosok gigi pada anak sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan melalui metode audiovisual dan simulasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Menyikat
Gigi
menyikat gigi
adalah tindakan membersihkan gigi dan mulut dari sisa makanan dan debris yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit pada jaringan keras maupun
jaringan lunak. Menurut Putri, Herijulianti, dan
Nurjanah (2010). Menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi adalah bentuk
penyingkiran plak secara mekanis, saat ini telah banyak tersedia siakt gigi
dengan berbagai ukuran, bentuk, tekstur, dan desain dengan berbagai derajat
kekerasan dari bulu sikat.
Cara Merawat
Kesehatan Gigi dan Mulut Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta (2016) menuliskan
bahwa ada beberapa cara untuk merawat kesehatan gigi dan mulut, yaitu:
1.
Waktu menggosok gigi
Menggosok gigi minimal dua kali
dalam sehari, yaitu pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum
tidur. Hal ini disebabkan karena dalam wakti 4 jam, bakteri mulai bercampur
dengan makanan dan membentuk plak gigi. Menyikat gigi setelah makan bertujuan
untuk menghambat proses tersebut.
2.
Durasi dalam menggosok gigi
Mengosok gigi yang terlalu cepat
tidak akan efektif membersihkan plak. Menggosok gigi yang tepat dibutuhkan
durasi minimal 2 menit.
3.
Rutin menganti sikat gigi
Sikat gigi yang
berusia lebih dari 3 bulan sebaiknya diganti karena sikat gigi tersebut akan
kehilangan kemampuan untuk membersihkan gigi dengan baik. Apabila kerusakan
sikat gigi terjadi sebelum berusia 3 bulan merupakan tanda bahwa saat menggosok
gigi tekanannya terlalu kuat.
4.
Sikat Gigi yang Tepat Gunakan sikat gigi
yang memiliki bulu sikat yang lembut. Hal ini untuk melindungi gusi dan
berfokus pada daerah-daerah kecil sehingga mereka dapat membersihkan dengan
benar.
5.
Menjaga kebersihan sikat
Kebersihan sikat gigi merupakan hal
yang paling utama karena sikat gigi adalah salah satu sumber menempelnya kuman
penyakit.
6.
Cara Menyikat Pastikan Gerakan perlahan
dan memutar pada seluruh bagian permukaan gigi. Jangan terlalu keras dalam
menyikat, karena dapat melukai gusi.
7.
Pasta Gigi Gunakan pasta gigi yang
mengandung fluoride, pasta gigi berperan penting dalam membersihkan dan
melindungi gigi dari kerusakan karena pasta gigi mengandung fluoride.
Penggunaan pasta gigi tidak perlu berlebihan karena yang terpenting dalam
membersihkan gigi adalah tehnik menggosok gigi.
B.
Media Audio Visual
Audio visual adalah jenis media yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan
sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat
disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang
mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran. Beberapa contoh media audio
visual adalah film, video, program TV dan lain-lain.
Karakteristik Media Audio Visual
Pembelajaran menggunakan teknologi audio visual adalah satu cara menyampaikan
materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronis untuk menyajikan
pesan-pesan audio visual.
Media audio visual memiliki
karakteristik sebagai berikut. a. Mereka biasanya bersifat linear. b. Mereka
biasanya menyajikan visual yang dinamis. c. Mereka digunakan dengan cara yang
telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya. d. Mereka merupakan
gambaran fisik dari gagasan real atau abstrak. e. Mereka dikembangkan menurut
prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif. f. Umumnya mereka berorientasi
pada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.
Kelebihan dan Kelemahan Media Audio
Visual Setiap jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran memiliki
kelebihan dan kelemahan begitu pula dengan media audio visual. Arsyad (2011:
49−50) mengungkapkan beberapa kelebihan dan kelemahan media audio visual dalam
pembelajaran sebagai berikut:
a.
Kelebihan media audio visual:
1)
Film dan vidio dapat melengkapi pengalaman dasar siswa.
2)
Film dan vidio dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat
disaksikan secara berulang-ulang jika perlu.
3)
Di samping mendorong dan meningkatkan motivasi film dan video menanamkan
sikap-sikap dan segi afektif lainnya.
4)
Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran
dan pembahasan dalam kelompok siswa.
5)
Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya jika dilihat secara
langsung.
6)
Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil,
kelompok yang heterogen maupun homogen maupun perorangan.
7)
Film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan
dalam satu atau dua menit.
b.
Kelemahan media audio visual:
1)
Pengadaan film dan video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak.
2)
Tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film
tersebut. 3) Film dan vidio yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan belajar yang diinginkan, kecuali dirancang dan diproduksi khusus
untuk kebutuhan sendiri.
C.
Oral
Health Promotion Based On Audio Visual
1.
Tanggapan Anak Tentang Lagu MOGIGU
Menurut
responden yakni anak-anak lagu MOGIGU kurang bias dihapal dengan mudah dan
kurang bias langsung diperagakan, dikarenakan tempo lagunya yang terlalu cepat,
sehingga responden harus mendengarkan lagu secara berulang-ulang.
2.
Table Checklist
Table ini diberikan pada kalangan
anak-anak yang digunakan untuk mengetahui apakah responden menyikat gigi atau
tidak, jika responden menyikat gigi maka lembaran checklist di stiker oleh
sipengamat sendiri berdasarkan waktu si anak menyikat gigi. Pada hari terakhir
lembaran checklist ini berguna untuk melihat evaluasi terhadap perilaku
menyikat gigi anak apakah bertambah baik setelah diberikan MOGIGU atau apakah
sebaliknya.
3.
Aspek kognitif, Pisikomotorik, dan
Bahasa
Aspek Kognitif
|
Memperlihatkan kepada anak tentang
cara menyikat gigi dengan cara yang baik dan benar serta dengan waktu yang tepaat dengan media
lagu MOGIGU
|
Aspek Pisikomotorik
|
Anak dapat melakukan sikat gigi dengan
baik dan benar sesuai dengan intruksi yang terkandung dalam lagu MOGIGU
|
Aspek Bahasa
|
Menggunakan kalimat yang mudah
dipahami oleh anak
|
4.
Hasil yang didapat menurut Teori Roger
a.
Kesadaran (Awareness)
Setelah menonton dan
mendengar lagu MOGIGU, (menggosok gigi asyik dengan lagu), anak dapat mengingat
dan melakukan sikat gigi yang baik dan benar sesuai dengan intruksi lagu
tersebut.
b.
Ketertarikan (Interest)
Setelah diputarkan
video MOGIGU, anak memiliki ketertarikan untuk mencoba menyikat gigi sesuai
dengan contoh video yang diputarkan.
c.
Evaluasi (evaluation)
Setelah menonton dan
mendengarkan lagu MOGIGU, anak mulai terbiasa menyikat gigi dengan cara dan
waktu yang tepat.
d.
Mencoba (Trial)
Setelah menonton video
MOGIGU, anak mulai mencoba untuk melakukan menyikat gigi dengan cara sesuai
lagu MOGIGU
e.
Adopsi (Adoption)
Setelah menonton video
MOGIGU, anak mulai mencoba melakukan sikat gigi seperti arahan yang ada di
dalam video dan mulai menerapkan cara menyikat
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Upaya mewujudkan
kesehatan dilakukan oleh individu, kelompok, masyarakat, lembaga pemerintah,
ataupun Lembaga Swadaya Masyarakat. Masalah kesehatan ditentukan oleh dua
faktor utama, yakni faktor perilaku dan non-perilaku (lingkungan, fisik,
sosial, ekonomi, dan politik). Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan
perilaku yang dinamis, perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi
/ teori dari seseorang ke orang lain, perubahan tersebut terjadi adanya
kesadaran dari dalam individu, kelompok, atau masyarakat sendiri Klasifikasi
pembelajaran memiliki macam-macam metode, yaitu: metode audio, metode visual
dan metode audio visual. Metode bernyanyi adalah metode pembelajaran dengan
cara bersuara dan memiliki kata – kata yang mudah dan gampang diingat,
menggunakan nada dan suara yang merdu. Dalam merubah perilaku anak salah satu
metode yang bias digunakan adalah audio visual yang mencakup indera
pendengaran, indera pengelihatan dan anggota tubuh lainnya. Dari hasil evaluasi
didapatkan bahwa dengan menggunakan audio visual itu efektif untuk membantu
orang tua dalam memberikan pengetahuan pada anak terkait kebersihan gigi dan
mulut
B.
Saran
1. Diharapkan
kepada orang tua anak untuk memperhatikan kebersihan gigi dan mulut anak dan
selalu mengajak anaknya untuk menyikat gigi yang benar dan waktu yang tepat.
2. Diharapkan
kepada puskesmas terdekat untuk mengadakan demonstrasi menyikat gigi yang baik
dan benar menggunakan media video, sehingga anak-anak tertarik nuntuk
memperhatikan dan mau menerapkannya.
3. Diharapkan
kepada pemerintah kesehatan untuk membentuk dan melatih kader-kader untuk
membantu memberikan penyuluhan dan melakukan kegiatan yang berdampak baik bagi
kesehatan gigi dan mulut.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan
Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, S.
2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
Putri. M.H., E. Herijulianti., dan N. Nurjanah. 2010. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan
Jaringan Pendukung Gigi. EGC: Jakarta.
Perilaku Menggosok Gigi pada Siswa Sekolah Dasar Kelas V dan
VI di Kecamatan Sumberejo (online) avaiable: file:///C:/Users/acer/Downloads/12728-29153-1-SM%20(2).pdf
di aksen tanggal 1 oktober 2019
PERBANDINGAN
EFEKTIVITAS TEKNIK MENYIKAT GIGI PADA PASIEN PEMAKAI ALAT ORTODONTIK CEKAT
TERHADAP GAS VSCs (VOLATILE SULPHUR COMPOUNDS) ORAL (online) avaiable: file:///C:/Users/acer/Downloads/29987-68412-1-SM.pdf
di akses tangga 1 oktober 2019
Perilaku
Menggosok Gigi pada Siswa Sekolah Dasar Kelas V dan VI di Kecamatan Sumberejo (online) avaiable: file:///C:/Users/acer/Downloads/12728-29153-1-SM%20(3).pdf
diakses pada tangga 1 oktober 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar